Model evaluasi adalah rancangan yang akan digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap suatu program. Para ahli evaluasi telah merancang model evaluasi yang dapat digunakan oleh para evaluator. Sebagian model berupa rancangan teoritis yang disusun para pakar, sebagian lagi berupa konsep, pedoman dan petunjuk teknis untuk menyelenggarakan evaluasi program.
Untuk menentukan efektifitas terhadap program atau kegiatan dapat dilakukan dengan pendekatan evaluasi terhadap beberapa model penelitian evaluasi, antara lain UCLAm Brinkerhoff, Stake, dan CIPP.Model – model evaluasi program dapat dikelompokkan menjadi (a) model evaluasi terfokus pada pengambilan keputusan, (b) model evaluasi terhadap unsur-unsur program, (c) model evaluasi terhadap jenis atau tipe kegiatan program, (d) model evaluasi terhadap proses pelaksanaan program, (e) model evaluasi terhadap pencapaian tujuan program dan (f) model evaluasi terhadap hasil dan pengaruh program. Dalam penelitian ini digunakan model evaluasi CIPP yaitu Context, Input, Proses, Product yang dikembangkan oleh Stufflebeam. Dikatakan oleh Stufflebeam dan Shinkfield, “This basic framework of the CIPP was complete (contex evaluation to help develop goals, input evaluation to help shape proposal, process evaluation to guide implementation, and product evaluation to serve recycling decisions)”.
Model evaluasi CIPP memiliki kerangka kerja dasar yang telah lengkap yaitu, Evaluasi Contex, untuk membantu mengembangkan tujuan- tujuan. Evaluasi Input, untuk membantu membentuk usulan-usulan strategis pelaksanaan program. Evaluasi Process, berfungsi untuk mengarahkan dan mengetahui sejauh mana keterlaksanaan suatu program. Evaluasi Product, untuk mengetahui ketercapaian suatu program dan selanjutnya memberikan keputusan – keputusan yang berkenaan dengan hasil evaluasi.
Pembuatan keputusan adalah mengkonseptualisasi sejumlah proses keputusan (kesadaran, disain, pilihan dan tindakan). Untuk setiap proses tersebut ada peran- peran yang dimainkan oleh evaluator. Di dalam CIPP evaluator akan : (1) memonitor sebuah program untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dan peluang-peluang; (2) mengidentifikasi konsepsi-konsepsi alternatif permasalahan untuk dipecahkan dalam menemui berbagai kebutuhan dan menggunakan peluang; (3) menilai pernyataan permasalahan alternatif dari posisi nilai yang berbeda; (4) menilai apakah situasi permasalahan akan memerlukan perubahan dan tingkatan informasi yang tersedia untuk menuntun aktivitas-aktivitas perubahan.
Pemilihan model evaluasi CIPP untuk mengevaluasi program penyelenggaraan makanan, karena model evaluasi CIPP lebih komprehensif dan memiliki kerangka kerja dasar yang lengkap yang meliputi evaluasi konteks, input, proses, dan produk. Model evaluasi CIPP sangat tepat digunakan dalam satu kesatuan yang utuh untuk mengevaluasi program penyelenggaraan makanan di Madrasah Mu`alimin Muhammadiyah Yogyakarta. Selain itu, model evaluasi CIPP dapat memberikan masukan- masukan untuk meningkatkan program penyelenggaraan bagi tim pengurus catering Madrasah Mu`alimin Muhammadiyah Yogyakarta. Pembahasan untuk evaluasi CIPP pada produk ini difokuskan pada hasil pencapaian program penyelenggaraan makanan di Madrasah Mu`allimin Muhammadiyah Yogyakarta.
ADS HERE !!!