Otot merupakan alat gerak aktif, sebagai hasil kerja sama antara otot dan tulang. Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak jika tidakdigerakan oleh otot, hal ini karena otot mempunyai kemampuan berkontraksi ( memendek / kerja berat & memanjang / kerja ringan ) yang mengakibatkan terjadinya kelelahan otot, proses kelelahan ini terjadi saat waktu ketahanan otot ( jumlah tenaga yang dikembangkan oleh otot ) terlampaui.
Pengertian kekuatan otot adalah kemampuan dari otot baik secara kualitas maupun kuantitas mengembangkan ketegangan otot untuk melakukan kontraksi.
Perubahan struktur otot sangat bervariasi. Penurunan jumlah dan serabut otot, atrofi, pada beberapa serabut otot dan hipertropi pada beberapa serabut otot yang lain, peningkatan jaringan lemak dan jaringan penghubung dan lain-lain mengakibatkan efek negative. Efek tersebut adalah penurunan kekuatan, penurun fleksibilitas, perlambatan waktu reaksi dan penurunan kemampuan fungsional.
Penilaian Kekuatan Otot mempunyai skala ukur yang umumnya dipakai untuk memeriksa penderita yang mengalami kelumpuhan selain mendiagnosa status kelumpuhan juga dipakai untuk melihat apakah ada kemajuan yang diperoleh selama menjalani perawatan atau sebaliknya apakah terjadi perburukan pada penderita. Penilaian tersebut meliputi : (1). Nilai 0: paralisis total atau tidak ditemukan adanya kontraksi pada otot, (2) Nilai 1: kontaksi otot yang terjadi hanya berupa perubahan dari tonus otot, dapat diketahui dengan palpasi dan tidak dapat menggerakan sendi, (3) Nilai 2: otot hanya mampu mengerakkan persendian tetapi kekuatannya tidak dapat melawan pengaruh gravitasi, (4) Nilai 3: dapat menggerakkan sendi, otot juga dapat melawan pengaruh gravitasi tetapi tidak kuat
terhadap tahanan yang diberikan pemeriksa, (5) Nilai 4: kekuatan otot seperti pada derajat 3 disertai dengan kemampuan otot terhadap tahanan yang ringan, (6) Nilai 5: kekuatan otot normal.
Untuk mengetahui kekuatan atau kemampuan otot perlu dilakukan pemeriksaan derajat kekuatan otot yang di buat ke dalam enam derajat ( 0 – 5 ) . Derajat ini menunjukan tingkat kemampuan otot yang berbeda-beda.
Adapun cara untuk memeriksa kekutan otot dengan menggunakan derajat kekuatan otot tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Pemeriksaan kekuatan otot ekstermitas atas.
1) Pemeriksaan kekuatan otot bahu.
Caranya:
a). Minta klien melakukan fleksi pada lengan ekstensi lengan dan beri tahanan.
b). Lakukan prosedur yang sama untuk gerakan ekstensi lengan, lalu beri tahanan.
c). Nilai kekuatan otot dengan menggunakan skala 0-5.
1) Pemeriksaan kekuatan otot siku.
Caranya:
a). Minta klien melakukan gerakan fleksi pada siku dan beri tahanan.
b). Lakukan prosedur yang sama untuk gerakan ekstensi siku, lalu beri tahanan.
c). Nilai kekuatan otot dengan menggunakan skala 0-5.
2) Pemeriksaan kekuatan otot pergelangan tangan.
a). Letakkan lengan bawah klien di atas meja dengan telapak tangan menghadap keatas.
b). Minta klien untuk melakukan gerakan fleksi telapak tangan dengan melawan tahanan.
c). Nilai kekuatan otot dengan menggunakan skala 0-5.
3) Pemeriksaan kekuatan otot jari-jari tangan
Caranya:
a). Mintalah klien untuk meregangkan jari-jari melawan tahanan.
b). Nilai kekuatan otot dengan menggunakan skala 0-5.
2. Pemeriksaan kekuatan otot ekstremitas bawah
1). Pemeriksaan kekuatan otot panggul.
Caranya:
a). Atur posisi tidul klien, lebih baik pemeriksaan dilakukan dalam posisi supine.
b). Minta klien untuk melakukan gerakan fleksi tungkai dengan melawan tahanan.
c). Minta klien untuk melakukan gerakan abduktif dan adduksi tungkai melawan tahanan.
d). Nilai kekuatan otot dengan menggunkan skala 0-5.
2). Pemeriksaan kekuatan otot lutut.
Caranya:
a). Minta klien untuk melakukan gerakn fleksi lutut dengan melawan tahanan.
b). Nilai kekuatan otot dengan menggunakan skala 0-5.
3). Pemeriksan kekuatan otot tumit.
Caranya:
a). Minta klien untuk melakukan gerakan plantarfleksi dan dorsifleksi dengan melawan tahanan.
b). Nilai kekuatan otot dengan menggunakan skala 0-5.
4). Pemeriksaan kekuatan otot jari-jari kaki.
a). Minta klien untuk melakukan gerakan fleksi dan ekstensi jari-jari kaki dengan melawan tahanan.
b). Nilai kekuatan otot dengan menggunakan skala 0-5.