Teknik adalah cara membuat atau melakukan sesuatu, yang berhubungan dengan kesenian. Penutupan berasal dari kata tutup yang berarti akhir dalam kamus besar bahasa Indonesia Sendiri penutupan adalah proses, cara, perbuatan menutup, pengakhiran, penyudahan. Penutupan berasal dari kata penutup, secara umum penutup adalah kesimpulan dari presentasi yang anda bawakan.
Ceramah adalah pidato yang bertujuan memberikan nasihat dan petunjuk, sementara ada audiensi
yang bertindak sebagai pendengar. Jadi dapat ditarik kesimpulan teknik penutupan ceramah adalah cara seorang dai untuk mengakhiri suatu pidato yang bertujuan untuk memberikan nasihat dari Al-Qur’an dan hadis dengan menggunakan berbagai macam daya tarik yang dapat menentukan
keberhasilan ceramah.
Sama seperti pembukaan, penutupan juga merupakan bagian yang menentukan dalam sebuah ceramah. Dimana dalam menutup suatu ceramah, maka dai harus dapat memfokuskan pikiran dan perasaan khalayak pada gagasan utama atau kesimpulan penting dari seluruh isi pidato. Karena itu
penutup harus dapat menjelaskan seluruh tujuan komposisi, memperkuat daya persuasi, mendorng pemikiran dan tindakan yang diharapkan, mencapai klimaks dan menimbulkan kesan terakhir yang positif. Nama lain dari penutup adalah peroratio, isinya tiga hal pencacahan (enumeration), kegeraman (indignation) dan pengaduan (complaint). Yang dimaksud pencacahan disini adalah (1) menyegarkan kembali ingatan audien tentang hal-hal yang telah disampaikan secara umum, sambil
menyimpulkannya, dan (2) mensitesiskan pertentangan pendapat setelah melakukan peninjauan perbandingan atas masing-masing pendapat bersangkutan. Sederhananya, enumerasi berisi kesimpulan dan sintesis.
Dengan menggabungkan indignasi, kompain dan enumerasi sekaligus, dai dapat menggerakkan pikiran, perasaan dan tindakan audien. Bila pergerakan itu terjadi sesuai yang diharapkan, disitua dai mencapai titik ideal dalam menyampaikan ceramah.
Kalimat penutup haruslah disipakan dengan serius, karena penutupan mutlak dilakukan agar semua pendengar memperoleh kesan sampai dibawa pulang. Moh. Ali Aziz mengutip pendapat Herbert V.Pronchnow dalam bukunya yang berjudul Ilmu Pidato mengenai metode penutupan ceramah
yang mengesankan, yaitu:
a. Menyampaikan kesimpulan. Tidaklah bijaksana jika dalam ceramah berhenti secara tiba-tiba setelah berbicara mendetail mengenai pokok ide ceramah. Seorang dai yang baik tidak akan mengakhiri pembicaraannya denan perkataan, “Hanya itulah yang dapat saya sampaikan,” atau “saya kira hanya sekianlah pembicaraan saya.” Sebaiknya, diberi uraian singkat, suatu konklusi, kesimpulan ataupun suatu permohonan khusus. Dimana kesimpulan atau konklusi yang diampikan harus dapat dikatakan dengan singkat tapi padat makna.
b. Menyampaiakan atau mengulang kembali pernyataaan penting. Disini kita juga dapat menutup pidato dengan mengutip apa yang telah dikatakan oleh para orator, pengarang ahli ataupun sastrawan sebelum kita.
c. Menggugah perasaan. Apabila situasi dan keadaan memungkinkan, cara penutupan seperti ini merupakan cara yang paling mengesankan.
Kalimat penutup harus jelas tetapi tak perlu keras. Cukuplah berdiri tegak dan sedikit membungkuk. Dai harus yakin bahwa apa yang dia katakan besar nilainya dan berguna bagi pendengar. Beberapa cara yang dilakukan seorang dai yang sukses dapat ditempuh sesuai dengan keperluan adalah sebagai berikut:
a. Menyingkat atau menyimpulkan
b. Memuji pendengar, pujian disampaikan secara wajar tidak berlebihan dan harus ikhlas. Pujian keluar dari hati yang tulus akan menyebabkan pendengar merasa senang, bahagia, optimis, dan besar hati.
c. Menyampaikan kalimat-kalimat lucu
d. Meminta untuk bertindak, pidato yang tujuannya memengaruhi atau mengajak, sangat cocok kalau bagian penutupnya berisi ajakan untuk melakukan sesuatu. Ajakan harus jelas, meyakinkan, sehingga pendengar tidak ragu-ragu.
e. Melantunkan Pantun. Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan dan dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan. Pantun memilki ciri-ciri tertentu yang terkait dengan kaidah bait, rima da irama, sebgai berikut:
1. Memiliki 4 baris, di mana dua baris berisi sampiran dan dua baris lagi merupakan isi
2. Antara baris ke-1,2,3 dan 4 berpola a,b,a,b
3. Setiap baris terdiri dari 8 sampai 9 suku kata
4. Setiap baris terdiri atas 4 kata.
Pembuka dan penutup adalah bagian yang menunjukkan bahwa seorang pembicara itu baik atau jelek dalam pidatonya. Ucapan paling akhir akan selalu di ingat-ingat dan sangat membekas pada para pendengar. Berikut adalah kata-kata penutup pidato menurut Dale Carnegie:
a. Kata-kata sanjungan yang tulus. Dengan sanjungan pendengar akan merasa dipuji, senang, bahagia, optimis dan besar hati. Akan tetapi agar supaya mendapat efek sebaik-baiknya, kata-kata itu harus muncul dari hati yang tulus. Jangan berlebihan dalam memuji atau menyanjung. Penutup pidato jika tidak mengandung atau berisi suatu kebenaran yang sempurna , akan memberikan suatu kesan yang buruk.
b. Penutup dengan kata-kata lucu. Kata-kata yang pernah diucapkan oleh seorang aktor termasyhur yaitu Goerge Cohan demikian: “Jika Anda berpisah dengan mereka, usahakanlah selalu supaya orang-orang itu tertawa.” Jika hal ini dapa dilakukan dan memang ada bahan untuk itu, sungguh baik sekali.
c. Klimaks atau puncak. Untuk mengakhiri suatu pidato dengan syair-syair yang cocok, kadang-kadang ada baiknya. Dengan mengutip kalimat-kalimat dari ayat-ayat suci, kadang-kadang dapat dicapai klimaks (puncak).
Selain pendapat Cale teknik penutupan yang baik, N Faqih juga menjelaskan bagaimana teknik penutupan32 dalam bukunya sebagai berikut:
a. Menyimpulkan dan mengemukakan ihtisari pembicaraan
b. Menyatakan kembali gagasan utama dengan kalimat dan kata yang berbeda
c. Mendorong khalayak untuk bertindak
d. Mengakhiri dengan klimaks
e. Mengatakan kutipan sajak, kitab suci, peribahasa, atau ucapan ahli
f. Menceritakan contoh yang berupa ilustrasi dari tema pembicaraan
g. Menerangkan maksud sebenarnya pribadi pembicara
h. Memuji dan menghargai khalayak
i. Membuat pernyataan yang humoris atau lucu