Menurut Sears, Freedman dan Peplau menyatakan bahwa teknik-teknik tersebut di bawah ini dapat digunakan untuk mengurangi perilaku agresif, yakni:
a. Hukuman dan pembalasan
Bahwa rasa takut terhadap hukuman atau pembalasan bisa menekan perilaku agresif. Hal ini terjadi karena seseorang akan memperhitungkan akibat agresif di masa mendatang dan berusaha untuk tidak melakukan perilaku agresif bila ada kemungkinan mendapat hukuman. Hukuman dan pembalasan yang dimaksud adalah berdasarkan hukum dan peraturan.
b. Mengurangi frustrasi
Perilaku agresif dapat dikurangi dengan mengurangi kemungkinan terjadinya serangan dan frustrasi, hal ini bisa diwujudkan antara lain dengan mengurangi sebab-sebab pokok frustrasi, seperti berusaha menjamin adanya tingkat kesamaan hak untuk mendapatkan keperluan hidup, seperti makanan, pakaian, perumahan, dan kehidupan berkeluarga.
c. Hambatan yang dipelajari
Prilaku agresif juga dapat dikurangi dengan cara belajar mengendalikan perilaku agresif, tidak peduli apakah kita diancam akan dihukum atau tidak. Sebagaimana orang belajar tentang kapan perilaku agresif diperbolehkan atau tidak diperbolehkan.
d. Pengalihan (displacement)
Sering kali orang dibuat frustrasi atau jengkel oleh seseorang tetapi tidak dapat membalasnya, mungkin karena orang itu terlalu kuat atau terlalu cemas dan terhambat untuk melakukannya. Dalam situasi semacam ini, mungkin mereka akan mengekspresikan perilaku agresif dengan cara yang lain yaitu dengan cara pengalihan (mengekspresikan agresif terhadap sasaran pengganti). Oleh karena perilaku agresif yang dialihkan dan diarahkan pada sasaran yang di persepsi lebih lemah dan kurang kuat.
e. Katarsis atau pembersihan
Perasaan marah dapat dikurangi melalui pengungkapan agresif atau disebut katarsis. Inti gagasan katarsis adalah bahwa bila orang merasa agresif, tindakan agresif yang dilakukannya akan mengurangi intensitas perasaannya sehingga pada gilirannya akan mengurangi kemungkinan untuk bertindak agresif.
Adapun perilaku agresif dapat dicegah dengan beberapa cara antara lain:
a. Penanaman moral
Nurani atau moral yang diinternalisasikan dan diintegrasikan ke dalam kepribadian individu merupakan rem yang paling kuat dan paling efektif bagi kemunculan tingkah laku destruktif termasuk perilaku agresif. Oleh karena itu, penanaman moral merupakan tingkah laku yang paling tepat guna mencegah timbulnya perilaku agresif.
b. Pengembangan perilaku non agresif
Mengembangkan nilai yang mendukung perkembangan non agresif dan sebaliknya, menghapus atau setidaknya mengurangi nilai-nilai yang mendorong perkembangan perilaku agresif. Nilai merupakan daya pendorong dalam hidup yang memberi makna dan pengabsahan tindakan seseorang. Adapun nilai-nilai yang dapat menurunkan perilaku agresif antara lain nilai yang mendorong masyarakat untuk saling mengasihi dan menghormati sesama manusia, bersikap sabar dan pemaaf, maupun sikap pro sosial lain.
c. Pengembangan kemampuan memberikan empati
Pencegahan perilaku agresif bisa dan perlu menyertakan pengembangan kemampuan mencintai pada individu. Dengan kata lain pengembangan kemampuan memberikan empati merupakan langkah yang perlu diambil dalam rangka mencegah berkembangnya perilaku agresif.
ADS HERE !!!