Sejarah berdirinya Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Semarang sebagai sebuah organisasi keagamaan yang mengelola manajemen kelembagaan di tingkat cabang di wilayah Kota Semarang tidak lepas dari keberadaan organisasi Nahdlatul Ulama itu sendiri. Nahdlatul Ulama berdiri tahun 1926 yang didirikan oleh para ulama pengasuh pesantren yang sekaligus mereka adalah pencetak kader-kader Islam yang paling awal.
Berawal dari keterbelakangan, baik secara mental, maupun ekonomi yang dialami bangsa Indonesia, akibat penjajahan maupun akibat kungkungan tradisi, menggugah kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa Indonesia. Perjuangan ini ditempuh melalui jalan pendidikan, organisasi sosial kebangsaan dan sosial keagamaan. Tujuannya adalah untuk memajukan kehidupan ummat seperti antara lain Budi Utomo dan Syarikat Islam yang kemudian disusul Muhammadiyah.
Peristiwa-peristiwa ini membangkitkan obsesi sejumlah pelajar Indonesia yang menuntut pelajaran di Makkah untuk memajukan kaum muslimin dengan mendirikan sebuah organisasi pendidikan dan dakwah pada tahun 1916 yang diberi nama Nahdlatul-Watan (Kebangkitan tanah air) yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan (pengajaran) formal berupa sekolah (madrasah) dan kursus-kursus praktis kepemimpinan. Selanjutnya tahun 1918 berdiri organisasi lain yaitu taswirul-afkar (representasi gagasan-gagasan) di Surabaya yang bergerak dalam kegiatan yang sama dengan pendahulunya tetapi lebih menekankan aspek sosialnya.
Pada tahun 1922 sampai 1926 para aktivis muslim dari berbagai organisasi dan perhimpunan mengadakan serangkaian kongres bersama (Kongres Al-Islam) dan menjelang kongres ke empat, Agustus 1925 datang undangan untuk menghadiri kongres Makkah, guna memberi dukungan kepada Raja Ibnu Saud yang hendak menerapkan asas tunggal yakni mazhab Wahabi di Mekah, serta hendak menghancurkan semua peninggalan sejarah Islam maupun pra-Islam, yang selama ini banyak diziarahi karena dianggap bid`ah. Gagasan kaum Wahabi tersebut mendapat sambutan hangat dari kaum modernis di Indonesia. Sebaliknya kalangan tradisionalis Indonesia menghendaki agar utusan Indonesia ke konggres Makkah meminta jaminan dari Ibnu Sa`ud bahwa dia akan menghormati mazhab-mazhab fiqh ortodok dan membolehkan berbagai praktek keagamaan tradisional.
|
Nahdhotul Ulama |
Kaum pembaharu tidak bersedia meminta kepada Sa`ud agar melindungi praktek-praktek tradisional yang tidak mereka setujui tersebut., kemudian Kongres Al-Islam kelima diadakan untuk memilih siapa yang akan menjadi utusan ke Makkah. Pada saat itu, kaum tradisionalis tidak mendapat kesempatan.
Didorong oleh minatnya yang gigih untuk menciptakan kebebasan bermadzhab serta peduli terhadap pelestarian warisan peradaban, akhirnya para ulama tradisionalis membentuk komite Hijaz, artinya panitia aksi untuk menanggulangi masalah Hijaz tersebut.
Seiring berjalannya waktu para ulama pengasuh pesantren bersepakat meningkatkan komite Hijaz menjadi suatu organisasi (perkumpulan, jam’iyyah) yang permanent. Dari situ diharapkan terus hidup dan berjuang sepanjang zaman. Komite Hijaz yang dibentuk sebelum Januari 1926 diketuai Hasan Gipo dan wakil Saleh Jami, Sekertaris Moehamad Shadiq dan wakil Abdul Halim, penasehat K.H. Abdul Wahab, K.H. Musjhoeri dan K.H. Kholil. Mereka ini mempersiapkan pertemuan komite Hijaz 31 Januari 1926. Pertemuan ini selanjutnya dijadikan hari lahir NU, sebab dalam pertemuan tersebut diputuskan mengirim delegasi ke Makkah, lalu timbul masalah atas nama organisasi apa delegasi itu dikirim. KH Mas Alwi mengusulkan nama Nahdlatul Ulama mengambil nama organisasi pendahulunya Nahdlatul Watan. Usul itu disepakati sidang maka komite Hijaz dibubarkan.
Untuk menegaskan prinsip dasar organisasi ini, maka KH. Hasyim Asy'ari kemudian menulis, sebagai pembukaan Anggaran Dasar NU, sebuah risalah berbahasa Arab. Dalam risalah ini ia mengutip beberapa ayat Al-Qur`an yang menyerukan umat Islam bersatu dan ditutup dengan pernyataan bahwa pembentukan sebuah organisasi untuk membela Islam merupakan konsekuensi logis dan perlu dari perintah-perintah Ilahi tersebut. Risalah ini dikenal dengan Muqaddimah Qanun .
Nahdlatul Ulama berdiri sebagai Jam’iyah Diniyah Islamiyah (Organisasi Agama Islam) beraqidah/berasas Islam menganut faham Ahlusunnah wal Jamaah dan menganut salah satu dari madzhab empat : Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali. (AD ART Nahdlatul Ulama 2004-2009: Bab II Aqidah/ Asas). Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Nahdlatul Ulama berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, KemanusiaanYang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanan dalam Permusyawaratan/Pewakilan dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
NU mengalami perkembangan yang sangat cepat. Seiring berjalannya waktu, NU mulai menyusun strategi untuk pengembangan sayap kepengurusan dengan tujuan agar mampu menjangkau komunitas muslim yang berada di daerah. Pelaksanaan Kongres I Nahdlatul Ulama di Surabaya memberikan kontribusi mengenai pembentukan badan-badan otonom daerah di seluruh Indonesia. Hal inilah yang mendorong lahirnya Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di seluruh Indonesia
Berdirinya PCNU Kota Semarang dapat dikatakan hampir bersamaan waktunya dengan berdirinya Nahdlatul Ulama di surabaya 1926 M oleh KH Hsyim Asy'ari. Hal ini dimungkinkan karena salah satu pelopor pendirinya adalah KH. Ridwan yang berasal dari Semarang.
PCNU Kota Semarang didirikan oleh KH. Abdullah, KH. Ridwan, dan KH. Showam, pada tanggal 24 April 1926. Selain sebagai pendiri mereka bertiga menjabat juga sebagai pengurus pertama PCNU Kota Semarang. Mereka dilantik di alun-alun Kota Semarang oleh K.H. Wahab Hasbullah. Sejak saat itu keberadaan Nahdlatul Ulama di tengah-tengah masyarakat khususnya Kota Semarang semakin kuat dan mampu berperan dalam melindungi masyarakat .
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) merupakan lembaga otonom di daerah tingkat II Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, yaitu lembaga yang membawahi beberapa lembaga di bawahnya yang berfungsi sebagai sentral kegiatan NU di tingkat Kabupaten atau Kota yang bertugas mengatur dan memanage roda organisasi di cabang agar berjalan dengan terarah dan dinamis.
ADS HERE !!!