Bentuk-bentuk dan sifat interaksi sosial ada tiga macam, yaitu :
a. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk-bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan) seperti :
1) Kerjasama (cooperation), adalah suatu usaha bersamaantara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Merupakan kemampuan seseorang untuk bekerja bersama–sama dengan orang lain atau secara kelompok dalam rangkamenyelesaikan suatu tugas atau kegiatan yang ditentukan sehingga mencapai daya guna yang sebesar–besarnya.
2) Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok manusia untuk meredakanpertentangan. Akomodasi berfungsi diantaranya, meredakan pertentangan orang perorangan atau kelompok akibat perbedaan pendapat atau kesalahpahaman, menentukan pilihan adanya kerja sama antar kelompok sosial sebagai akibat faktor–faktor sosial ekonomi psikologis dan kebudayaan atau faktor terisolasinya kehidupan oleh kondisi alam. Mengupayakan penggabungan antara kelompok–kelompok yang terpisah.
3) Asimilasi proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.
4) Akulturasi adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaantertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaanasing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur-unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri.
b. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk pertentangan atau konflik, seperti:
|
Interaksi Sosial |
1) Persaingan adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.
2) Kontravensi adalah bentuk proses sosial yang beradadi antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang-terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu. Hingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka.
Adapun macam-macam interaksi sosial terbagi menjadi tiga macam, yakni:
a. Interaksi antara individu dan individu.
Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif. Interaksi positif, jika jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan).
b. Interaksi antara individu dan kelompok.
Interaksi ini berlangsung antara seorang individu dengan sekumpulan orang atau kelompok, interaksi ini dapatberlangsung secara positif maupun negatif. Interaksi yang saling menguntungkan disebut dengan simbiosis mutualisme. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam-macam sesuai situasi dan kondisinya.
c. Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok.
Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk membicarakan suatu proyek.
ADS HERE !!!