Gejala Dismenorea - Gejala klinis dismenorea yang sering ditemukan menurut Syafrudin adalah :
1) Nyeri tidak lama timbul sebelum atau bersama-sama dengan permulaan haid dan berlangsung beberapa jam atau lebih.
2) Bersamaan dengan rasa nyeri dapat dijumpai rasa mual, muntah, sakit kepala, dan sebagainya.
3) Permulaan awal : 90% mengalami gejala di dalam 2 tahun menarkhe.
4) Dismenorea dimulai beberapa jam sebelumnya atau segera setelah permulaan haid dan biasanya berlangsung 48-72 jam (2-3 hari).
5) Nyeri mirip seperti kejang dan biasanya paling kuat pada perut bagian bawah dan dapat menyebar ke punggung atau paha sebelah dalam.
6) Mual dan muntah, rasa lelah, diare, nyeri pinggang bawah, nyeri kepala.
Komplikasi dismenorea menurut Mitayani dibagi menjadi dua yaitu :
1) Syok Neurogenik
Pada syok neurogenik terjadi gangguan perfusi jaringan yang disebabkan karena disfungsi sistim saraf simpatis sehingga terjadi vasodilatasi.
2) Penuruann Kesadaran (pingsan)
|
Dismenorea |
Penanganan Dismenorea
Penanganan dismenore dapat dilakukan secara farmakologis dan nonfarmakologis, berikut ini penanganan nyeri menstruasi adalah sebagai berikut :
a. Tindakan perawatan mandiri (nonfarmakologis)
1) Terapi panas pada abdomen (bantalan pemanas, mandi air hangat). Tindakan ini menyebabkan vasodilatasi dan menurunkan kontraksi otot hipertonik.
2) Masase atau pijat abdomen, tindakan ini meningkatkan ambang nyeri melalui stimulus sekunder.
3) Olah raga, tindakan ini meningkatkan aliran darah, tonus otot (sebagai tindakan pencegahan jika dilakukan secara teratur).
4) Istirahat dan tidur, tindakan ini meningkatkan relaksasi, menurunkan ketegangan.
5) Diuresis alami (mengurangi garam, terapi tumbuhan, vitamin), tindakan ini untuk mengurangi kongesti.
6) Kompres hangat menggunakan air hangat tindakan ini untuk meningkatkan relaksasi, menurunkan ketegangan.
b. Tindakan farmakologis
1) Pemberian obat NSAIDs (ibuprofen, naproksen, asam mefenamat, yang merupakaan penghambat sintesis prostaglandin. Medikasi diberikan setelah nyeri dirasakan, dan dilanjutkan 2-3 hari pertama menstruasi. Dosis 250-500 mg setiap 6 jam.
2) Pemberian kontrasepsi oral, untuk mengurangi volume darah menstruasi dengan menekan endometrium dan ovulasi sehingga menciptakan sebuah lingkungan dengan kadar prostaglandin yang rendah. Pil kombinasi yang berisi estrogen dan progestin bermanfaat dalam meredakan gejala dismenore pada 90% wanita.
c. Pemakaian obat yang dijual bebas
1) Aspirin atau asetaminofen (tylenol) 650 mg setiap 4 jam
2) Ibuprofen 200 sampai 400 mg setiap 4-6 jam
3) Midol atau cope (aspirin untuk nyeri)
4) Kombinasi lain aspirin atau asetaminofen dengan pamabrom untuk diuresis, antihistamin untuk sedasi atau analgesik.
ADS HERE !!!