Akuntansi merupakan suatu kegiatan untuk meraih hasil dalam tingkat tertentu dan bermanfaat bagi kehidupan organisasi kesehatan terkait. Seperti di berbagai lembaga publik lainnya, yaitu lembaga pendidikan, lembaga keagamaan dan lain-lain, penerapan akuntansi dalam organisasi kesehatan tidak jauh berbeda. Perbedaan hanya muncul karena perbedaan lingkungan yang mempengaruhi. Perbedaan sifat dan karakteristik organisasi kesehatan tergolong ke dalam organisasi nirlaba dengan organisasi lainnya yang profit oriented, dapat dilihat dengan membandingkan tujuan organisasi, sumber pendanaan, pola pertanggungjawaban, struktur keorganisasian dan anggarannya.
Setiap organisasi memiliki tujuan khusus yang hendak dicapai. Dilihat dari tujuannya, organisasi kesehatan memberikan pelayanan dan menyelenggarakan seluruh aktivitas yang terkait dengan pemeriksaan, penanganan dan pemeliharaan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat. Meskipun tujuan utama organisasi kesehatan adalah memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, ini tidak berarti bahwa organisasi kesehatan sama sekali tidak memiliki tujuan keuangan. Hal ini tergantung pada kondisi organisasi yang bersangkutan dan besarnya biaya operasional organisasi. Sebagai contoh, apabila organisasi tidak mempunyai sumber dana yang pasti, kebutuhan akan daya dukung pelayanan kesehatan turut berkembang. Kenyataannya, keuangan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan pelayanan kesehatan.
Dari segi sumber pendanaan atau lebih konkretnya struktur modal dan struktur pembiayaan, organisasi kesehatan sangat berbeda dalam hal bentuk dan jenisnya. Sumber pendanaan organisasi kesehatan berasal dari masyarakat, subsidi pemerintah (bagi organisasi kesehatan milik pemerintah) dan sumbangan pihak tertentu bagi organisasi kesehatan swasta.
Dalam konteks pola pertanggungjawaban, pertanggungjawaban dilakukan kepada lembaga yang menaunginya, seperti pemerintah atau pemilik yayasan/lembaga. Pertanggungjawaban organisasi kesehatan merupakan bagian terpenting dalam menciptakan kredibilitas pengelolaan yang dijalankan. Apabila elemen pertanggungjawaban ini tidak dapat dipenuhi, implikasinya sangat luas, yang bisa berupa ketidakpercayaan, ketidakpuasan atau bahkan buruknya citra organisasi terkait.
ADS HERE !!!