Menurut Abe Arkoff bahwa frustrasi itu merupakan suatu proses di mana tingkah laku itu terhalang oleh karena kebutuhan, manusia bertindak atau berbuat atau bertingkah laku untuk mencapai tujuan yaitu melayani kebutuhan yang sesuai dengan dorongan.
Frustrasi adalah gangguan atau kegagalan dalam mencapai tujuan bila seseorang hendak pergi ke suatu tempat,melakukan sesuatu, atau menginginkan sesuatu,dan dihalangi,kita katakan bahwa orang itu mengalami frustrasi. Salah satu prinsip dasar dalam psikologi adalah bahwa frustrasi cenderung membangkitkan perasaan agresif. Pengaruh frustrasi juga dapat dilihat dari sudut pandang yang lebih luas dalam masyarakat. Depresi ekonomi menyebabkan frustrasi yang mempengaruhi hampir semua orang-orang tidak memperoleh pekerjaan atau tidak dapat membeli sesuatu yang diinginkan dan jauh lebih dibatasi dalam semua segi kehidupan. Akibatnya, berbagai bentuk agresif menjadi lebih umum.
Sebagian besar anak-anak tahu bagaimana cara melakukan berbagai tindakan agresif, mereka mungkin akan bertindak secara agresif hanya jika mereka mengharapkan hasil yang positif untuk tindakan agresif tersebut. Perilaku agresif nampaknya diatur oleh adanya pengharapan atau perkiraan akan konsekuensi yang diharapkannya. Perilaku agresif dapat ditimbulkan, didorong dan dipertahankan olah konsekuensi yang diharapkan dari perilaku tersebut. Anak-anak mempelajari konsekuensi dari perilaku agresif melalui observasi dan melalui pengalaman pribadi.
|
Frustrasi |
Menurut Bandura dan Walters bahwa agresif dapat dipelajari melalui dua metode yaitu pembelajaran instrumental dan pembelajaran observasional. Pembelajaran instrumental terjadi jika suatu perilaku diberi penguat atau diberi hadiah,maka perilaku tersebut cenderung akan diulang pada waktu lain. Hal tersebut berlaku juga untuk agresif,jika seseorang melakukan agresif dan menerima hadiah, maka agresif ini akan dilakukan di kesempatan lain.
Pembelajaran observasional terjadi jika seseorang belajar perilaku yang baru melalui observasi atau pengamatan kepada orang lain yang disebut model. Perilaku agresif bisa dipelajari dan terbentuk pada individu hanya dengan meniru atau mencontoh perilaku agresif yang dilakukan oleh individu lain atau oleh model yang diamatinya,bahkan walaupun hanya sepintas dan tanpa penguatan.
Frustrasi dalam bentuk pencapaian tujuan yang terhambat merupakan pengalaman dan juga meningkatkan keterbangkitan emosional dan bisa menimbulkan agresif bila terdapat isyarat untuk memunculkan perilaku agresif. Dalam pandangan teori belajar sosial pengalaman yang tidak menyenangkan meningkatkan keterbangkitan emosional. Bahkan keterbangkitan yang bukan merupakan akibat stimulasi yang tidak menyenangkan dapat meningkatkan agresif bila terdapat stimulus yang membangkitkan agresif. penelitian Zilman dan Sapolsky (1977) menyimpulkan bahwa keterbangkitan emosional apapun sumbernya, cenderung meningkatkan agresif bila terdapat stimulus yang membangkitkan agresif.
ADS HERE !!!