Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu Metha dan Hodos, Metha berarti melewati atau melalui dan hodos berarti jalan atau cara. Berikut beberapa pengertian metode menurut para ahli, yaitu :
1) Zuhairini dkk, mengartikan metode sebagai jalan/cara yang paling tepat dan cepat dalam melaksanakan sesuatu.
2) Ahmad Tafsir mengartikan metode sebagai cara yang paling tepat dan cepat dalam melaksanakan sesuatu.
3) Samsul Nizar mengartikan metode sebagai suatu teknik mengetahui yang dipakai dalam proses mencari ilmu pengetahuan dari suatu materi tertentu.
Dari beberapa pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.
Sedangkan demonstrasi adalah upayaperagaan atau pertunjukan tentang cara melakukan atau mengerjakan sesuatu. Yang meliputi semua pekerjaan indera yang bertujuan untuk mencapai pengertian tentang sesuatu hal secara tepat.
Metode Demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan memeragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yangsedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
Demonstrasi sebagai sebuah metode mengajar adalah bahwa seorang guru atau demonstrator, memperlihatkan kepada seluruh kelas tentang suatu proses. Misalnya; dalam mengajarkan cara melaksanakan shalat keseluruhan prosesdalam pelaksanaan shalatkepada seluruh siswa atau dengan mempergunakan sumber-sumber sebagai alat peraga bantuan.
Sesuai dengan dasar psikologi, metode demonstrasi digunakan karena sesuatu hal akan lebih berkesan dalam ingatan siswa bila melalui pengalaman dan pengamatan langsung anak itu sendiri, dalam penggunaannya demonstrasi/peragaan dibagi menjadi dua yaitu :
a) Peragaan Langsung
Yaitu bentuk demonstrasi dengan menunjukkan benda aslinya akan mengadakan percobaan-percobaan yang dapat langsung diamati oleh siswa.
b) Peragaan tidak langsung
Yaitu bentuk demonstrasi dengan menunjukkan benda tiruan atau suatu model seperti contoh: gambar, film, foto, dan lain- lain.
Berdasarkan pengertian metode demonstrasi tersebut terdapat 3 komponen yang merupakan komponen utama dalam metode demonstrasi, yaitu:
(1). Showing
Yaitu guru menunjukkan suatu proses atau alat peraga yang akan digunakan.
(2). Doing
Yaitu guru mengerjakan proses yangakan diajarkan sesuai materi.
(3). Telling
Yaitu guru menjelaskan proses yang diperagakan atau alat peraga yang digunakan.
Tujuan Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi sebagai salah satu metode pengajaran mempunyai beberapa tujuan yaitu:
1) Memberikan kejelasan secara realita terhadap kesan yang disampaikan sehingga dapat dimengerti dan dipahami oleh siswa.
2) Menghindari verbalismeyaitu siswa hanya tahu kata-kata yang diucapkan oleh guru tapi tidak mengerti maksudnya.
3) Memberikan kesan mendalam dalam diri siswa selama proses pembelajaran sehingga membentuk pengertian yang baik dan sempurna.
Tujuan utama dari penggunaan metode demonstrasi adalah peniruan terhadap model yang dilakukan. Metode demonstrasi merupakan salah satu metode untuk memberikan pengalaman belajar agar anak dapat menguasai materi pelajaran dengan lebih baik. Melalui kegiatan demonstrasi anak dibimbing untuk menggunakan mata dan telinganya secara terpadu. Sehingga hasil pengamatan kedua indera itu dapat menambah penguasaan materi pelajaran yang diberikan. Karena anak dilatih untuk menangkap unsur-unsur penting dalam proses pengamatannya maka kemungkinan melakukan kesalahan sangat kecil dia harus menirukan apa yang sama hanya berdasar penjelasan lesan oleh guru. Belajar akan memberi hasil yang sebaik-baiknya bila didasarkan pada pengalaman.
|
Metode Demonstrasi |
Fungsi Metode Demonstrasi
Penggunaan metode demonstrasi dapat memberikan manfaat atau keuntungan bagi guru dan siswa.Menurut Hasibun adalah:
1) Perhatian siswa dapat dipusatkankepada hal-hal yang dianggap penting oleh pengajar sehingga siswa dapat menangkap dengan jelas hal-hal yang dianggap penting dalam penyampaian suatu materi.
2) Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkanketerangan guru sebab siswa memperoleh persepsi yang jelas dari hasil pengamatannya secara langsung.
3) Bila siswa dilibatkan secara aktif dalam melakukan demonstrasi maka siswa akan memperolehpengamatan praktek untuk mengembangkan kecakapan dan ketrampilan.
4) Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan siswa akan dapat dijawab waktu mengamati proses demonstrasi.
5) Dapat dipergunakan untuk memberikan ilustrasi dalam menjelaskan informasi kepada anak untuk meningkatkan pemahaman anak pada materi yang diajarkan.
6) Dapat membantu meningkatkan daya fikir anak terutama dalam peningkatan kemampuan mengenali, mengingat, berfikir konvergen dan evaluatif.
Muslichatun menambahkan, bahwa metode demonstrasi berdasarkan manfaat tersebut metode demonstrasi memberikan kesempatan kepada anak untuk memperkirakan apa yang akan terjadi, bagaimana hal itu dapat terjadi dan mengapa hal itu terjadi.
Untuk menjawab apa yang akan terjadi maka siswa akan berusaha memperhatikan ilustrasi guru, memperhatikan apa yang diperagakan atau yang dilakukan guru dengan alat peraga, serta mendengarkan penjelasan guru yang dilakukan secara terpadu. Sehingga dengan pengamatan tersebut anak dapat membandingkan pengamatan yang diperolehnya di sekolah dengan kenyataan sehari-harinya.
Untuk menjawab bagaimana hal itu dapat terjadi, anak akan menggunakan informasi atau penjelasan guru untuk memecahkan masalah-masalah yang ditemui selama peragaan.
Untuk dapat menjawab mengapa hal itu dapat terjadi, guru memberikan kesempatan pada anakuntuk berfikir secara kritis, menggunakan kemampuan menalar untuk mengintegrasikan apa yang sedang diamati selamamasa peragaan.
Pelaksanaan Metode Demonstrasi
a. Tema Demonstrasi
Sesuai dengan tujuan kegiatan demonstrasi yaitu memberikan pengalaman belajar melalui melihat dan mendengar yang diikuti dengan meniru pelajaran yang didemonstrasikan, ada dua tema yang sesuai dengan metode demonstrasi, yaitu:
1) Tema demonstrasi yang dimulai dengan penjelasan, yaitu penggunaan metode demonstrasi yang berkaitan dengan pengembangan kemampuan dengan mengkoordinasi gerakan motorik halus dan kasar terutama motorik halus.
Contoh, penggunaan alat seperti gunting, mainan dan lain-lain digunakan untuk mengajarkan ketrampilan dengan cara menunjukkan melakukan dan menjelaskan secara terpadu.
2) Tema demonstrasi dalam bentuk dramatisasi, demonstrasi dalam bentuk dramatisasi ditunjukkan dalam menanamkan nilai-nilai sosial kemasyarakatan, nilai-nilai norma dan nilai-nilai keagamaan, sehingga dapat memberi pengalaman perasaan yang dapat dihayati oleh anak dalam penggunaan metode demonstrasi.
b. Perencanaan
Maka sebelumya perlu disiapkan dalam penggunaan yang meliputi perencanaan/rancangan kegiatan demonstrasi yang akan dilakukan:
1) Rancangan persiapan guru
Secara umum persiapan guru untuk merancang kegiatan demonstrasi adalah :
a) Menetapkan rancangan tujuan dan tema kegiatan demonstrasi.
Guru mengidentifikasi perbuatan-perbuatan apa yang akan diajarkan kepada anak dalam pernyataan-pernyataan yang spesifik dan operasional.
b) Menetapkan rancangan bentuk demonstrasi yang dipilih
Guru memiliki bentuk demonstrasi sesuai dengan tema kegiatan yang ingin dicapai.
c) Menetapkan rancangan bahan dan alat yang diperlukan untuk demonstrasi
Meliputi bahan dan alat yang diperlukan oleh siswa untuk menirukan contoh yang di demonstrasikan guru.
2) Menetapkan rancangan langkah kegiatan yang di demonstrasikan
Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan disesuaikan dengan tema kegiatan yang di demonstrasikan, langkah-langkah tersebut harus dilakukan secara berurutan sesuai dengan urutan pasti dan jangan sampai diubah-ubah karena tiap langkah merupakan prasyarat untuk dapat memasuki langkah berikutnya.
3) Menetapkan rancangan penilaian kegiatan
Teknik penilaian yang dipakai dalam metode demonstrasi adalah melalui observasi karena dalam metode demonstrasi hal yang terpenting adalah proses selamadalam pelaksanaan bukan hanya hasil akhir yang didapat indikator penilaian ya adalah:
a) Kemampuan melihat dan mendengarkan secara cermat dan teliti sesuai dengan tujuan dan tema yang ditetapkan.
b) Kemampuan menirukan suatu pekerjaan dengan teliti, cermat dan tepat.
c) Kemampuan imitasi identifikasi perilaku secara tepat.
c. Pelaksanaan
Hal-hal yang harus dilakukan dalam metode demonstrasi adalah:
1) Memeriksa hal-hal yang tersebut diatas untuk kesekian kalinya.
2) Memulai demonstrasi dengan menarik perhatian siswa.
3) Mengingat pokok-pokok materi yang akan disampaikan agar demonstrasi mencapai sasaran.
4) Memperhatikan keadaan siswa, apakah semuanya mengikuti demonstrasi dengan baik atau tidak.
5) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif, dan mencoba melakukannya (mendemonstrasikan) dengan bantuan guru.
6) Menghindari suasana tegang, sehingga guru harus selalu menciptakan suasana yang harmonis.
d. Evaluasi
Sebagai tindak lanjut setelah diadakannya demonstrasi sering diiringi dengan kegiatan-kegiatan belajar selanjutnya. Kegiatan ini dapat berupa tugas, seperti membuat laporan, menjawab pertanyaan, mengadakan latihan lebih lanjut, baik di sekolah maupun di rumah. Selain itu juga, guru dan siswa mengadakan evaluasi terhadap demonstrasi yang dilakukan; apakahberjalan efektif sesuai dengan tujuan yang diharapkan, ataukah ada kelemahan-kelemahan tertentu beserta faktor penyebabnya. Evaluasi dapat dilakukan pada semua aspek yang terlibat dalam demonstrasi tersebut baik yang menyangkut tema, perencanaan, pelaksanaan maupun tindak lanjutnya.
Efektifitas Metode Demonstrasi
Efektifitas adalah adanya kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang ingin dicapai. Efektifitas berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu dan adanya partisipasi aktif dari anggota.
Masalah efektifitas biasanya erat dengan perbandingan antara tingkat pencapaian tujuan dengan rencana yang telah disusun sebelumnya atau perbandingan hasil nyata denganhasil yang direncanakan. Kriteria efektifitas harus mencerminkan keseluruhan siklus input-proses-out put, tidak hanya out put atau hasil akhir saja.
Berdasarkan uraian tersebut jika dihubungkan dengan metode demonstrasi, barometer efektifitas dapat dilihat dari ketepatan perencanaan, ketepatan peragaan guru, ketepatan pendayagunaan, alat peraga, dan tercapainya tujuan dari metode demonstrasi yaitu ketepatan siswa dalam menirukan peragaan yang didemonstrasikan oleh guru. Selain efektifitas, metode demonstrasi juga diharapkan dapat efisien digunakan.
Efisiensi maksudnya adalah suatu konsep yang mencerminkan perbandingan terbaik antara usaha dengan hasilnya. Ada dua macam efisiensi, yaitu :
a. Efisiensi usaha belajar.
Kegiatan belajar dapat dikatakan efisien kalau prestasi belajar atau tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan usaha yang minimal. Bentuk usaha tersebut antara lain: tenaga dan pikiran, waktu, peralatan belajar dan hal-hal lain yang relevan.
b. Efisiensi hasil belajar.
Sebuah kegiatan belajar dapat dikatakan efisien bila dengan usaha belajar tertentu bisa memberikan prestasi belajar tinggi.
Demikianlah beberapa
metode demonstrasi menurut para ahli. Berdasarkan uraian tersebut maka metode demonstrasi dapat dilaksanakan dengan usaha yang minimal baik itu biaya, waktu, tenaga, maupun penggunaan peralatan belajar yang lain. Jadi metode demonstrasi bisa dikatakan efektif dan efisien jika tujuan dari metode demonstrasi yaitu siswa mampu menirukan demonstrasi guru, tercapai tepat dengan usaha yang minimal.